 |
| Berfoto bersama usai acara pembukaan AMPSR oleh Dinkes PP KB kabupaten Sekadau, (02/12/2025) di gedung Kateketik Sekadau Hilir. |
SEKADAU-FAKTAPAGI.COM.Wakil Bupati(Wabup)Sekadau Subandrio,.SH.MH membuka secara resmi kegiatan paparan hasil audit Maternal dan Perinatal surveilans dan respon (AMPSR) kabupaten Sekadau tahun 2025. Kegiatan ini adalah suatu proses untuk meninjau secara sistematis kasus kesakitan dan kematian ibu serta bayi dengan tujuan mencegah terjadinya hal serupa di masa depan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, Selasa (02/12/2025) di gedung Kateketik Sekadau Hilir.Dalam sambutannya Wabup mengatakan, sejak tahun 2021angka kematian ibu dan bayi tertinggi pada tahun 2023, karena di tahun tersebut terdapat 9 kasus. "Tugas kita semua untuk menjaga masyarakat kita, agar tidak ada lagi kasus Kematian ibu dan bayi saat melahirkan," katanya mengawali sambutannya.
Menurut dia, ada empat penyebab masih terjadinya kasus kematian Ibu dan Bayi, pertama kurangnya sosialisasi kepada ibu hamil, remaja dan calo. Pengantin, kedua kurangnya kordinasi antar camat,Kades,serta petugas kesehatan. Sehingga sering menyebabkan terputusnya informasi bagi ibu yang sedang hamil.
Kemudian lanjut dia, soal budaya, karena faktor ini bisanya kalau belum Sekarat belum bawa ke rumah sakit, misalnya masih pakai jampi, akhirnya setelah ada pendarahan baru di bawa ke rumah sakit. "Faktor ini juga banyak terjadi dimasyarakat kita," ungkapnya.
Selanjutnya pola hidup,seharusnya ibu hamil itu paling tidak diperiksa enam kali diperiksa selama hamil. Jika kurang dari jumlah itu maka sulit bagi tenaga kesehatan untuk mendeteksi kehamilan serta kesehatan janin.
Sedangkan untuk sosialisasi bisa saja dilakukan di rumah rumah ibadah saat ibadah, disitu juga bisa dijadikan ruang untuk menyampaikan hal yang harus diikuti saat Hamil.
Untuk itu ia berharap, supaya di kecamatan Sekadau hilir tidak ada lagi ibu melahirkan meninggal,.karena sudah ada sarana kesehatan yang memadai, 2 Puskesmas dan Pustu serta satu rumah sakit. Jika fasilitas kesehatan kita sudah sangat memadai artinya tidak ada lagi kasus ibu dan bayi meninggal saat melahirkan.
Selain itu lanjut Wabup, soal Sumber Daya Manusia (SDM), karena faktor ini sangat penting, sebab apabila ada peralatan yang memadai tapi SDM tidak bagus maka, peralatan tersebut tidak berfungsi dengan baik
"SDM juga sangat menentukan langkah untuk penanganan kasus ibu hamil, agar mengurangi kasus tersebut," kata Wabup.
Masih dikatakan Wabup,berdasarkan hasil survei harapan hidup kita sudah baik, yakni 73.9 tahun artinya harapan hidup sudah baik. "Hal ini menjadi
satu-satunya masalah yang harus kita selesaikan di kabupaten Sekadau untuk menuju Sekadau yg maju dan bermartabat,"pungkasnya.
Sementara itu ditempat yang sama Henry Alpius kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP Dan KB) kabupaten Sekadau dalam paparannya mengatakan, bahwa dirinya meminta agar semua ibu hamil di setiap desa harus didata, tujuannya tentu untuk mengantisipasi kematian ibu dan bayi saat melahirkan.
Selain itu, jika sudah terdata maka tim kesehatan dari Dinkes bisa melakukan pemeriksaan rutin kepada ibu yang sedang hamil.
Kini lanjut dia, pihaknya saat ini terus melakukan peningkatan SDM disetiap Puskesmas dengan cara memberikan pelatihan khusus beberapa waktu lalu.
"Tahun ini saja sudah banyak tenaga kesehatan yang diberikan pelatihan untuk menangani gawat darurat,"kata Henry.
Masih dikatakan dia lagi, saat setiap puskesmas sarana kesehatan semua sudah kita tingkatkan, USG, untuk mendeteksi resiko kehamilan untuk mengurangi kematian ibu dan bayi saat melahirkan, semuanya sudah baik.
Ia juga meminta, karena sarana sudah siap, kini tingal para tenaga kesehatan, harus menyiapkan diri untuk menangani masalah ibu hamil. Karena menurut dia, kematian ibu bukan sekedar angka tapi kita harus empati untuk menyelamatkan nyawa anak-anak demi generasi penerus kedepan.
Untuk lebih mempermudah deteksi ibu hamil, pihaknya sudah memberikan tanda khusus bagi ibu hamil di setiap desa sampai ketingkat dusun.
"Tahun-tahun ini rumah-rumah ibu hamil diberikan kode bendera warna pink, tujuannya tentu agar bisa di deteksi siapa-siapa saja ibu hamil di desa maupun dusun," ungkapan.
Hadir pada acara tersebut Camat Se-kabupaten Sekadau, Dokter tenaga kesehatan, para kepala desa serta seluruh undangan lainnya (tar/wos)