![]() |
| Suasana Muhadarah PPMINI beberapa waktu lalu. |
Kegiatan Muhadarah dimulai pukul 20.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 22.00 WIB, dengan antusiasme tinggi dari para santri dan guru tuo pondok pesantren.
Namun, ada yang berbeda dari pelaksanaan Muhadarah kali ini. Perbedaan yang paling signifikan adalah para santri berceramah/berpidato menggunakan bahasa Indonesia. Makanya Muhadarah kali ini dinamakan Muhadarah khusus karena pelaksanaan Muhadarah sebelumnya menggunakan bahasa daerah.
Tuo Riski Candra S.Pd selaku ketua Muhadarah ketika dihubungi rekan media mengatakan,bahwa pelaksanaan Muhadarah malam hari ini berbeda dengan pelaksanaan Muhadarah sebelumnya, karena penggunaan bahasa yang disampaikan tentu membuat santri belajar lagi karena biasanya program Muhadarah dilaksanakan menggunakan bahasa Minangkabau, tetapi malam ini kita mengubah bahasa yang digunakan oleh Santri karena dengan perkembangan IPTEK zaman sekarang, tentu kita harus memikirkan ke depan untuk para santri ini. "Makanya saya selaku ketua pelaksana Muhadarah menjabarkan ide saya dan juga melaksanakan ide tersebut. Alhamdulillah saya melihat santri sangat antusias karena ide saya bisa diterima dengan baik, "cetusnya.
Sementara itu pimpinan PPMINI Tuo Abdul Al Rasid,S.Hum sangat mendukung, ia mendukung penuh program ini. Menurut dia, malam. ini adalah malam yang penuh rahmat dari Allah SWT karena PPMINI kembali melaksanakan program terbaru yaitu Muhadarah dengan Santri belajar berceramah menggunakan bahasa Indonesia. Dikatakan dia lagi, kenapa Muhadarah ini menggunakan bahasa Indonesia, karena menurut hemat saya kemajuan zaman juga mendorong santri tumbuh bisa belajar banyak bahasa, khususnya belajar berceramah berbahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu, maka dari itu santri juga dibekali pengetahuan pentingnya berceramah dengan menggunakan bahasa Indonesia serta tidak meninggalkan bahasa daerah dan lokalitas budaya.
Dahulu Almarhum kata dia, ayah saya H Sulkani TK Sutan, pendiri Pondok Pesantren selalu mengingatkan kepada saya untuk mengaplikasikan ide-ide yang saya dapat dari bangku perkuliahan, namuna karena kondisi saat, hal itu belum bisa diwujudkan.
"Hal ini yang membuat dirinya sekarang berterimakasih kepada guru tuo di lingkungan PPMINI, karena kita bisa merealisasikan cita-cita dari Abuya kita,"ucapnya.
PPMINI yang berlokasi di Korong Lubuak Aro, Nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, terus menunjukkan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen melahirkan generasi da’i yang intelektual, religius, dan berdampak bagi umat. (Ajr/red)
