![]() |
Didik Prasteiyo saat bertemu para eks karyawan PTPN, usai beraudiensi, Selasa (08/07/2025) di PTPN 2. |
DELI SERDANG-FAKTAPAGI.COM. Sekitar 50 orang pensiunan karyawan PTPN 1 Regional 1 (d/h PTPN 2),melakukan aksi damai di kantor PTPN 1 Regional 1 di Tanjung Morawa. Aksi damai puluhan pensiunan tersebut untuk menyampaikan sejumlah tuntutan yang selama ini, belum dipenuhi oleh Perusahaan Perkebunan Negara tersebut terhadap eks karyawan.Kehadiran para pensiunan karyawan yang pernah mengabdi di lingkungan PTPN 2 yang sebelumnya dilebur menjadi PTPN 1 Regional 1 disambut oleh Region Head PTPN 1 Regional 1 Didik Prasetyo, Selasa (08/07/2025) di PTPN 1.
Sekitar 15 orang utusan dari para pensiunan langsung diminta untuk berdialog di ruang rapat PTPN 1 Regional 1.Didampingi SEVP BS Wispramono Budiman, SEVP Aset Ganda Wiatmaja, Kabag Sekper Desmon, Kabag Hukum Edi Suranta Ginting dan Kasubag Humas Rahmat Kurniawan serta sejumlah staf.
Didik Prasetyo sebagai region head mempersilahkan para purnakarya, yang sudah berusia sepuh itu untuk menyampaikan aspirasi mereka dalam suasana yang sangat akrab dan penuh kekeluargaan.
Diawal sambutannya, Didik Prasetyo mengatakan, bahwa secara terus terang dirinya sangat menghargai para purnakarya yang pernah mengabdi di PTPN 2, karena itu ia meminta agar mereka tidak sungkan untuk menyampaikan apa yang ingin mereka sampaikan dalam pertemuan tersebut.
Irianto, salah seorang dari pensiunan karyawan menyampaikan, salah satu persoalan pokok yang ingin mereka sampaikan adalah soal pembayaran bantuan uang beras para pensiunan yang dihentikan secara tiba-tiba sejak tahun 2008.”Padahal uang beras itulah yang sangat membantu meringankan beban kami sebagai karyawan pensiunan,” katanya.
Di sisi lain, mereka juga mempertanyakan soal tidak pernah adanya kenaikan nilai pensiun. Padahal dari informasi yang mereka terima dari sesama pensiunan di eks. PTPN III dan PTPN IV, mereka tetap mendapat bantuan uang beras dimaksud
Menanggapi aspirasi yang disampaikan pensiunan karyawan, Region Head PTPN 1 Regional 1, mengaku prihatin dan akan mencoba mencari akar masalah kenapa hal tersebut bisa terjadi.
“Namun Bapak Ibu juga harus faham, bahwa sejak awal tahun 2024, PTPN 2, sudah tidak ada lagi, karena sudah disatukan dengan delapan PTPN lain ke dalam entitas baru yakni PTPN 1 yang berpusat di Jakarta,” jelasnya.
Karena itu pihaknya di PTPN 1 Regional 1, tidak mempunyai wewenang untuk membuat putusan terkait tuntutan yang disampaikan para purnakarya.
“Saya faham apa yang bapak, ibu rasakan. Dan saya akan berusaha secara maksimal untuk menyampaikannya ke kantor pusat PTPN 1 dan Holding PTPN yang ada di Jakarta,” ucapnya.
Hal yang sama juga disampaikan Didik Prasetyo, saat menemui puluhan purnakarya yang menunggu di halaman depan kantor PTPN 1 Regional 1. Dengan Bahasa yang sangat sederhana, Didik Prasetyo mengulang kembali apa yang telah disampaikannya kepada perwakilan purnakarya beberapa saat sebelumnya. Intinya, pihak PTPN 1 Regional 1.
Menurut dia, dirinya akan berusaha untuk membawa tuntutan para purnakarya ke PTPN 1 untuk menjadi bahan masukan dan pertimbangan agar mendapat jalan penyelesaian yang bisa diterima pihak purnakarya.
Sebagai pimpinan utama di PTPN 1 Regional 1 ia sangat menghargai apa yang disampaikan para purnakarya, selaku orang yang telah mengabdi selama puluhan tahun di lingkungan PTPN 2 dulunya. Beliau juga sangat berterimakasih, karena dalam penyampaian aspirasinya, para purnakarya mampu menjaga kondusifitas, sehingga dialog yang dilakukan berjalan dengan penuh rasa kekeluargaan (tim redaksi)