![]() |
Pembukaan tirai Oleh wakil Bupati stop BABS kecamatan Belitang, Senin (21/07/2025) di Lapangan bola Lepo Kobi kecamatan Belitang. |
SEKADAU-FAKTAPAGI.COM. Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Sekadau Subandrio, SH.MH membuka secara resmi kegiatan Deklarasi Open Defecation Free (ODF) kecamatan Belitang, ODF kecamatan Belitang sebagai bentuk komitmen pihak kecamatan untuk mendorong program pemerintah terhadap kesehatan lingkungan masyarakat, Senin (21/07/2025) di lapangan Bola Lepok Kobi Belitang.
Dalam sambutannya Wabup mengatakan, bahwa deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) tiga pilar di kecamatan Belitang merupakan komitmen dan kesadaran penuh masyarakat untuk merubah pola hidup sehat, sebab hanya dengan pola hidup sehat segala penyakit menular bisa ditangkal penyebarannya.
Menurut Wabup, betapa sulitnya para kepala desa, serta para perangkat desa untuk meyakinkan masyarakat agar merubah prilaku hidup sehat. "Apalagi, warga dua desa tersebut warganya kebanyakan tinggal di bantaran sungai, pasti sangat sulit meyakinkan mereka," kata Wabup.
Dikatakan dia lagi, Pemerintah Daerah kabupaten Sekadau sangat konsen dengan ODF, alasannya untuk merubah pola hidup masyarakat. Komitmen pemerintah tersebut sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Daerah kabupaten Sekadau yang Unggul,Maju dan Bermartabat. Hal ini sebagai bentuk intervensi Pemerintah pada bidang kesehatan, selain meningkatkan akses pelayanan kesehatan dan pendidikan.
"Karena kesehatan masyarakat adalah hukum yang tertinggi, sebagai hukum utama, karena derajat kesehatan sangat tinggi,"kata Wabup.
Hal ini dipengaruhi empat faktor, pertama adalah faktor kesehatan lingkungan, faktor prilaku,faktor layanan kesehatan, dan faktor genetik.
Lebih lanjut Wabup menjelaskan, mengenai garis besar konsep pembangunan, Pemerintah tetap konsentrasi pada empat bidang utama, pembangunan bidang kesehatan dengan cara membangun fasilitas kesehatan.
Sebagai implementasinya saat ini kabupaten Sekadau sudah memiliki 13 Puskesmas,dua rumah sakit, rencananya Pemerintah Daerah saat ini tengah menyiasati pembangunan rumah sakit Pratama di wilayah Belitang dan akan membangun lagi tiga Puskesmas untuk menunjang pelayanan kesehatan.
"Untuk tenaga medis, Pemerintah sudah merekrut 300 orang tenaga medis melalui PPPK, jumlah ini belum termasuk yang PNS," kata Wabup.
Artinya, Pemerintah Daerah kabupaten Sekadau serius untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Dalam tugasnya lanjut Wabup, para tenaga medis yang ditugaskan disetiap desa di Pustu, Puskesdes harus mengetahui Calon Pengantin (Catim) dan Calon Hamil (Camil)."Mereka harus tau kondisi masyarakat sekitar,"pintanya
Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah pembangunan bidang ekonomi, karena pembangunan ekonomi bisa menentukan segala prilaku masyarakat, misalnya kasus pencurian juga terjadi karena faktor ekonomi, sehingga Pemerintah konsen untuk membangun bidang ekonomi, hasilnya ekonomi kabupaten Sekadau tahun 2024 berada 4.89 persen, angka ini hampir sama dengan pencapaian Pemerintah Pusat.
Untuk bisa menaikkan perekonomian masyarakat kabupaten Sekadau, cara hanya satu yakni bidang Perkebunan dan Pertanian.
Sehingga setiap tahun sektor perkebunan dan pertanian, menjadi konsen Pemerintah Daerah dengan cara pembagian bibit Sawit."Setiap tahun Pemerintah menyiapkan dana 2 Milyar untuk pembagian bibit Sawit gratis kepada masyarakat, sampai saat ini sudah tertanam kebun masyarakat sekitar 1.070 hektare," kata Wabup.
"Tidak ada cara lain, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat hanya dengan perkebunan dan pertanian," katanya.
Untuk bidang Infrastruktur lanjut Wabup, saat ini sedang digalakkan pembangunan infrastruktur diberbagai tempat, sesuai dengan kemampuan keuangan Daerah.
Yang terakhir adalah pembangunan bidang kerohanian, Pemerintah Daerah konsen untuk membantu pembangunan rumah-rumah ibadah. Dengan memberikan langsung hibah dari APBD untuk pembangunan rumah-rumah Ibadah.
Saat kata dia lagi, Pemerintah kabupaten Sekadau sedang menyiapkan pemekaran kecamatan dan desa, hal ini sebagai upaya untuk mempermudah rentang birokrasi. Sedangkan lanjut dia, menjelaskan untuk bidang Pendidikan, Pemerintah Daerah menyiapkan dana bantuan bagi mahasiswa untuk biaya penyusunan akhirnya skripsi.
"Bantuan ini diberikan oleh Pemerintah untuk memicu agar anak-anak asal Sekadau lebih terpacu untuk kuliah, tujuannya untuk menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kabupaten Sekadau," sebutnya.
Ditempat yang sama kepala dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Henry Alpius dalam paparannya mengatakan, bahwa sekitar 70 persen faktor kesehatan masyarakat disebabkan oleh lingkungan, sedangkan 30 persen disebabkan oleh hal--hal lain, seperti obat-obatan dan penyebab lainnya.
Henry meminta agar pak camat selaku kepala wilayah serta para kepala desa dan seluruh masyarakat untuk tetap menjaga komitmen agar tetap konsisten dengan deklarasi ODF, karena warga di Belitang kebanyakan warganya tingal di bantaran sungai Kapuas.
Artinya, mereka masih rentan untuk kembali Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di sungai.
Menurut dia, salah satu bukti bahwa desa itu maju adalah masyarakatnya tidak BABS. Kita di ajarkan untuk hidup sehat dengan mencuci tangan dan mengolah sampah rumah tangga.
Selain itu pengolahan air minum juga menjadi faktor utama untuk mendorong kesehatan masyarakat, misalnya penularan wabah Demam Berdarah (DBD) dapat diantisipasi dengan pengolahan limbah rumah tangga dengan baik, misalnya dengan cara membasmi genangan air sekitar rumah.
"Sebab genangan air dan tempat yang lembab bisa menjadi sarang nyamuk," kata Henry.
Selain itu lanjut dia, kebersihan lingkungan juga bisa mengurangi penyakit Diare, selama ini penyakit Diare sudah sangat berkurang,berkurangnya penyebaran wabah Diare di kabupaten Sekadau sejak masifnya ODF. Artinya kesehatan lingkungan menjadi faktor penting sebagai penangkal penyebaran penyakit menular.
Artinya ODF sangat membantu mengurangi berkembang penyakit ditengah-tengah masyarakat."Termasuk kasus Stunting," timpalnya.
Menurut dia, Stunting bukan hanya sekedar berkurangnya tinggi serta ukuran fisik semata, tapi lebih parahnya lagi akibat dari Stunting adalah, tidak berkembangnya otak secara baik. Sehingga dampaknya adalah, generasi penerus kita tidak mampu bersaing dalam segala hal, termasuk tidak bisa berpikir dengan baik. Makanya berperang melawan Stunting sangat perlu dilakukan.
Sementara itu ditempat yang sama Plh camat Belitang Supiadi dalam sambutanya mengucapkan terimakasih atas kehadirannya bapak wakil Bupati Sekadau, berserta rombongan dan permohonan maaf dari bapak camat Belitang Nazur Yardana yang mana ia sedang mengikuti pendidikan Kemendagri di Yogyakarta.
"Sehingga ia tidak bisa mengikuti Deklarasi ODF kecamatan hari ini," katanya.
Dikatakan dia lagi, bahwa wilayah kecamatan Belitang terdapat 7 desa 20 dusun, ada dua desa yang warganya tingal di bantaran sungai Kapuas.
Mereka sudah sangat lama mereka memiliki jamban di sungai. Kendatipun begitu tapi sekarang, walaupun untuk meyakinkan itu diperlukan kerja keras, akhirnya semuanya bisa menyadari bahwa pola hidup sehat harus terus kita lakukan.
Dengan berbagai bantuan septing dari PUPR kabupaten Sekadau dan pemerintah provinsi Kalbar menandainya seriusnya pemerintah terhadap kesehatan masyarakat.
"Jangan lagi ada buang air Besar dia Sembarangan tempat, baik di sungai maupun di hutan," tegasnya.
Kegiatan ODF seperti biasa dibarengi dengan pengobatan gratis dan pembagian susu kepada anak-anak kepada ibu hamil, serta vitamin bagi anak-anak yang membutuhkan.
Hadir pada kegiatan tersebut, anggota DPRD Agustinus Atang, Perwakilan Kajari oleh kasi Intel, Staff ahli Bupati Purkismawati, Kasat Pol PP Paulus Ugang, Hery Handoko Kadis PUPR, Hermansyah Kadis.Perhubungan,unsur Forkopincam Danramil, Kapolsek,kepala desa se-kecamatan,ketua BPD se-kecamatan, ketua RT,RW serta para undangan lainnya (tar).