![]() |
Penandatanganan Prasasti oleh Bupati Sekadau sebagai tanda di mulai ODF bagi warga Desa Tapang Semadak, Rabu (25/06/2025) di halaman kantor desa Tapang Semadak. |
SEKADAU-FAKTAPAGI.COM. Bupati Sekadau Aron,S.H membuka secara resmi kegiatan Open Defecation Free (ODF) tiga pilar di desa Tapang Semadak kecamatan Sekadau Hilir. Kegiatan ODF ini sebagai upaya Pemerintah Daerah untuk memberikan pola hidup sehat bagi semua masyarakat melalui ODF tersebut. Untuk mencapai semua itu memang dibutuhkan perjuangan semua pihak, karena merubah pola pikir masyarakat dari kebiasaan lama ke pola hidup bersih dan sehat memang sebuah tantangan yang sangat sulit.
"Bahkan saya dengar informasi, bahwa kepala desa Tapang Semadak ikut mengali lubang spinteng WC warga," katanya mengawali sambutannya, Rabu (25/06/2025) di halaman kantor desa Tapang Semadak.
Dalam sambutanya Bupati mengatakan, bahwa ODF yang kita laksanakan hari ini merupakan langkah penting, langkah besar, karena kita akan merubah prilaku hidup manusia. Karena, untuk hidup sehat dimulai dari lingkungan yang bersih dan sehat. Sehingga ODF adalah solusi, karena berkembangnya virus penyakit pemicunya adalah lingkungan yang kurang bersih.
Selain itu kata dia lagi, 70 persen faktor kesehatan adalah bersumber dari lingkungan yang bersih,sedangkan 30 persen akibat faktor lain.
Menurut dia, untuk berubah, kita butuh waktu untuk mengubah prilaku hidup sehat, apalagi warga yang tinggal di bantaran sungai mereka lebih gampang BABS ke sungai dari pada ke WC. "Cara inilah yang harus kita ubah, dan mulai hari ini tanamkan dihati bahwa kita harus berubah," sarannya.
"Saya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya ODF desa Tapang Semadak,.target kita tahun ini harus ODF di tingkat kabupaten," tegasnya.
Karena lanjut dia, kesehatan lingkungan adalah kata kunci agar masyarakat hidup sehat, dan terhindar dari penyakit menular. Jangan setelah ODF diikrarkan hari ini, eh besok sudah BABS lagi. "Makanya saya minta kepada camat, Kades agar monitor supaya setelah ODF hari ini tidak ada lagi BAB ke sungai," ingatnya.
Ia juga mengingatkan, yang tak kalah pentingnya adalah setelah ODF kita harus bisa mengedukasi agar tidak buang sampah sembarangan. "Jangan buang sampah ke sungai karena akan menyebabkan penyumbatan jalur sungai, ketika hujan lebat banjir pasti datang," pesannya.
Ditempat yang sama kepala dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Henry Alpius dalam paparannya mengatakan, bahwa sekitar 70 persen faktor kesehatan masyarakat disebabkan oleh lingkungan, sedangkan 30 persen disebabkan oleh hal--hal lain, seperti obat-obatan dan penyebab lainnya.
Selain itu pengolahan air minum juga menjadi faktor utama untuk mendorong kesehatan masyarakat, misalnya penularan wabah Demam Berdarah (DBD) dapat diantisipasi dengan pengolahan limbah rumah tangga dengan baik, misalnya dengan cara membasmi genangan air sekitar rumah.
"Sebab genangan air dan tempat yang lembab bisa menjadi sarang nyamuk," kata Henry.
Selain itu lanjut dia, kebersihan lingkungan juga bisa mengurangi penyakit Diare, selama ini penyakit Diare sudah sangat berkurang, berkurangnya wabah Diare di kabupaten Sekadau sejak masifnya ODF.
Sehingga kesehatan lingkungan sangat penting karena penyebab penyakit. Untuk diketahui lanjut dia, angka Stunting kita saat ini adalah 12 persen. Artinya ODF sangat membantu mengurangi berkembang penyakit ditengah-tengah masyarakat."Termasuk kasus Stunting," timpalnya.
Menurut dia, Stunting bukan hanya sekedar berkurangnya tinggi serta ukuran fisik semata, tapi lebih parahnya lagi akibat dari Stunting adalah, tidak berkembangnya otak secara baik. Sehingga dampaknya adalah, generasi penerus kita tidak mampu bersaing dalam segala hal, termasuk tidak bisa berpikir dengan baik. Makanya berperang melawan Stunting sangat perlu dilakukan.
Ada kabar gembira lanjut Henry, saat ini pelayanan kesehatan di Puskesmas juga sudah baik, untuk pemeriksaan masyarakat tidak perlu lagi ke RSUD, cukup di Puskesmas saja, karena standarnya sudah baik dan sama dengan di RSUD. "Kita akan terus berusaha memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat," katanya.
Sementara Camat Sekadau Hilir Gustiar Indarto dalam sambutanya mengatakan, bahwa kecamatan Sekadau hilir akan siap melaksanakan ODF kecamatan, karena sisa beberapa desa lagi yang belum ODF,. makanya dalam bulan Juli semuanya bisa siap
"Kecamatan Sekadau hilir siap melaksanakan ODF kecamatan sambil menunggu dua desa besar yakni Mungguk dan Sungai Ringin," katanya.
Sementara itu kepada Desa Tapang Pulau Marsianus Marsiadi dalam sambutanya mengatakan, bahwa keberhasilan Pemerintah Desa Tapang Semadak untuk mewujudkan deklarasi OFF atau stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) berkat kerjasama semua pihak, baik tenaga kesehatan dari Puskesmas Simpang Empat, dinas kesehatan, TNI Polri serta dukungan dari perangkat desa serta para tokoh masyarakat.
Dikatakan dia lagi, bahwa Desa Tapang Semadak, luas wilayahnya mencapai 5,38 Ha, yang mana terdiri dari Dusun Tapang Semadak, Dusun Tapang Kemayau, Dusun Tapang Sambas, Dusun Janang Sebatu, Dusun Perupuk Mentah
Adapun ODF kali ini menyasar 3 pilar untuk Sementara Desa Tapang Semadak siap melanjutkan 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
"Tiga yang sudah siap dilaksanakan adalah, Stop Buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, dan pilar yang ketiga Pengelolaan Air Minun dan Makanan Rumah Tangga," ucapnya.
Kegiatan ODF juga dibarengi dengan pemeriksaan kesehatan gratis,pengobatan gratis, serta pembagian susu kepada ibu menyusui dan anak-anak sekolah dasar serta pembagian vitamin kepada ibu Hamil.
Hadir pada kegiatan tersebut, Asisten Perekonomian Drs Sandae, Msi kepala dinas Lingkungan Hidup Apeng Petrus,Unsur Forkopincam kecamatan Sekadau hilir, Polsek, Danramil, para kepala desa serta para tokoh masyarakat anggota BPD desa Tapang Semangat, BPD Desa Tekam, serta kadis ketua RT serta tim dari dinas kesehatan kabupaten Sekadau.(tar/wos)