![]() |
Nopita, SP.M.M |
SEKADAU-FAKTAPAGI.COM. Meskipun pemerintah sudah sangat ketat mengawasi peredaran Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi seperti jenis Solar, namun bagi yang ingin mencari keuntungan dari harga subsidi pemerintah tersebut, ada saja akal bulusnya. Padahal untuk membeli BBM subsidi jenis Solar maupun Pertalite harus pakai Barkot. Namun cara pembelian seperti itu masih saja bisa di selewengkan, seperti yang dilakukan oleh para sindikat penyeleweng BBM subsidi tersebut, untuk disuplai kepada para penambang emas Ilegal.
Pasalnya, para penambang emas Ilegal tersebut dalam operasinya ada yang mengunakan mesin Mobil ada juga yang mengunakan mesin Dompeng, kedua jenis mesin ini semuanya mengunakan BBM jenis Solar.
"Pertanyaan dari mana asal BBM tersebut, siapa yang menyuplai kepada para pekerja Tambang tersebut," kata Step mempertanyakan, Senin (19/05/2025) kepada media ini.
Jawaban siapa yang menyuplai BBM jenis solar tersebut kepada para penambang emas Ilegal, ada tercantum sesuai yang diberitakan oleh media ini, yang direlease Minggu 18 Mei kemarin.
Di konfirmasi kepada Nopita, SP.M.M kepala dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja kabupaten Sekadau mengatakan, bahwa dalam pengawasan yang di lakukan oleh Dinas adalah, mencatat stock ketersediaan BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), serta perkembangan harga per liternya.
"Dalam pengawasan tersebut mengenai harga perliter memang sudah ditentukan oleh pihak Pertamina," katanya Senin (19/02/2025) melalui pesan WhatsApp.
Seperti yang kita ketahui untuk pembelian setiap kendaraan harus mengunakan Barkot, artinya jika ada kendaraan mengisi tidak mengunakan Barcode kendaraan tidak bisa di isi. Sesuai aturan Pertamina.
"Bahkan jumlah nominal per kendaraan juga sudah di atur, misal dari 20 Liter untuk mobil kecil dan 80 liter mobil truk," katanya.
Mengenai pemasaran diluar ketentuan tersebut, atau dijual di luar aturan Pertamina, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mencatat. Kita hanya mengecek ke SPBU setiap Minggu. "Apabila terjadi kelangkaan, maka kita bertanya kepada pihak SPBU apa kendalanya, agar tidak terjadi kekosongan stock, kita minta pihak SPBU segera melakukan pembelian kembali BBM,"pungkasnya (tar)