![]() |
Kepala sekolah SMA Karya Sekadau paling kanan baju kuning didampingi dua orang dewan guru saat memberikan keterangan pers kepada media ini, Sabtu (10/05/2025) di SMA Karya Sekadau. |
SEKADAU-FAKTAPAGI.COM.Merebaknya isu pungutan ujian sebesar Rp.500 ribu per siswa yang di beritakan salah salah satu media online beberapa waktu lalu tidak benar, karena pihak sekolah tidak memungut biaya sepeserpun kepada siswa-siswi sewaktu mengikuti Ujian.
"Uang tersebut di pungut oleh sesama siswa-siswi berdasarkan kesepakatan bersama, untuk keperluan perpisahan dan pembuat Bulket,(selebaran yang terdiri dari beberapa halaman dan digunakan sebagai media untuk keperluan promosi, instruksi, kampanye, atau berbagai informasi lainnya),sebagai kenangan-kenangan seperti pendahulunya," kata Mikael Alan kepala sekolah SMA Karya di dampingi dua orang dewan guru.
Pungutan yang diinisiasi oleh murid kelas XII lanjut Alan, mereka gunakan untuk keperluan konsumsi perpisahan bersama orang tua, map Ijazah karena sekolah tidak menyiapkan makanya beli sendiri, serta keperluan lain yang berkaitan dengan perpisahan, karena mereka ingin membuat kenangan sendiri sewaktu belajar di SMA Karya.
![]() |
Bulket |
Bahkan lanjut Alan, mereka menyewa tukang foto studio untuk melakukan pemotretan setiap siswa dan per kelas dan dibuat seperti Bulket dan bagikan masing-masing siswa-siswi dapat satu.
"Semua itu mereka biaya sendiri, sekolah tidak ikut campur terhadap pembelanjaan uang tersebut," kata Alan.
Jadi, apabila tudingan bahwa kami memungut biaya ujian dan biaya lainnya dari murid itu tidak benar, karena setiap alumni mereka membuat kenangan dengan kreasi mereka sendiri sesuai dengan kesepakatan mereka setelah melaksanakan Ujian.
Kami lanjut dia, sebagai sekolah swasta memang harus berusaha berdiri dikaki sendiri, karena untuk menjadi sekolah yang bermutu tentu konsekuensi memerlukan dana, sebelum masuk para siswa-siswi sudah tau, kita berusaha agar SMA Karya Sekadau bisa menjadi sekolah terbaik. "Itulah misi kita kedepan,"imbuhnya (tar).