Buka Ekspo RAD 2025-2029, Aron Sebut Tahun Depan APBD Di Pangkas 200 Milyar - Faktapagi.com

Kamis, Desember 11, 2025

Buka Ekspo RAD 2025-2029, Aron Sebut Tahun Depan APBD Di Pangkas 200 Milyar

 

Berfoto bersama usai acara pembukaan RAD Ekspo KSB oleh Bupati, Selasa (10/12/2025) di Aula Gedung Keling Kumang Sekadau.
SEKADAU-FAKTAPAGI.COM. Bupati Sekadau Aron, SH membuat secara resmi kegiatan Ekspo Rencana Aksi Daerah (RKD) Kelapa Sawit Berkelanjutan (KSB) 2025-2029. Kegiatan tersebut dirangkai dengan Peringatan Hari Perkebunan Nasional (HPN) tahun 2025. Kegiatan termasuk dalam visi Pemerintah Daerah kabupaten Sekadau mewujudkan kabupaten Sekadau yang unggul sejahtera dan bermartabat, Selasa (10/12/2025) di Aula kantor CU Keling Kumang Sekadau.

Dalam sambutanya bupati Sekadau Aron S.H menyampaikan bahwa, dalam RPJMD Tahun 2025-2029, visi dan misi Kabupaten Sekadau, yakni mewujudkan masyarakat Kabupaten Sekadau yang unggul, sejahtera, dan bermartabat.

Dalam hal ini, RAD KSB merupakan instrumen kebijakan pendukung RPJMD tersebut serta sebagai roadmap perbaikan tata kelola sawit berkelanjutan sebagai pendukung 

pencapaian kinerja daerah dan menjadi salah satu syarat penerimaan Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit untuk Sekadau.

Hanya saja ia kecewa, padahal kabupaten Sekadau merupakan penghasil produksi kelapa Sawit lumayan besar, hanya saja pembagian DBH serasa tidak adil oleh Pempus.

"Bahkan tahun 2026 kita hanya diberikan DBH sebesar 3 Milyar,dana itu tidak cukup untuk membangun infrastruktur di wilayah perlintasan kebun Kelapa Sawit," kata Aron.

Belum lagi lanjut dia, tahun ini kabupaten Sekadau dipangkas anggaran oleh Pempus sebesar Rp. 200 milyar, sehingga dana untuk pembangunan infrastruktur tidak bisa dilakukan secara maksimal, karena APBD kabupaten Sekadau kini semakin kecil.

"Mohon maaf kepada masyarakat kepada kabupaten Sekadau, jika pembangunan belum dilakukan secara maksimal," ucapnya.

Dikatakan dia, RKD KSB dilakukan bersamaan dengan peringatan hari Perkebunan Nasional tepatnya tanggal 10 Desember, sehingga pada

kesempatan ini kami mempertegas kembali Komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau terhadap pembangunan kelapa sawit berkelanjutan.

"Kita mengejar target produktivitas kelapa sawit yang tinggi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, sesuai standar berkelanjutan ISPO maupun RSPO," ungkapnya.

Dikatakan dia lagi, Pemerintah daerah Kabupaten Sekadau sangat berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan Pembangunan Kelapa Sawit di Kabupaten Sekadau, hal ini selaras dengan program unggulan daerah yaitu Infrastruktur, Perkebunan, Pertanian Dan Perikanan Untuk Kesejahteraan (IP3K).

Untuk menunjukan komitmen tersebut, maka melalui Peraturan Bupati Nomor 26 tahun 2022 juga telah menetapkan Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan 

Kabupaten Sekadau Tahun 2021-2024, dan saat ini telah selesai menyusun Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit 

Berkelanjutan Fase Ke-2 untuk Periode Tahun 2025 - 2029.Dalam momentum HPN Pemerintah Daerah mengedepankan Kolaborasi stakeholder untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap seluruh Organisasi Masyarakat Sipil/CSO yang bekerjasama dalam pendampingan dan pembinaan pekebun swadaya. 

Kepada Pihak Perusahaan yang peduli dalam pendampingan pekebun sebagai mitranya untuk mendapatkan sertifikasi ISPO maupun RSPO.

Kabupaten Sekadau, merupakan kabupaten pertama di Kalimantan Barat yang memperoleh sertifikasi ISPO dan RSPO bagi pekebun, yang pada saat itu didampingi oleh APKS Keling Kumang dan SPKS Sekadau. 

"Saat ini kita sedang berupaya untuk menjadi Kabupaten Pertama di Indonesia yang mendapatkan Fasilitasi ISPO dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), yaitu kepada KUD Sumber Karya. 

"Hal itu menunjukan bahwa dengan Kerjasama antar perusahaan dan KUD berjalan baik," ucap Aron.

Sementara itu ketua pelaksana yang juga perwakilan Solidaridad Indonesia Yohanes Apit dalam laporannya menyebutkan, penyusunan RAD KSB ini dilakukan secara marathon yang di mulai sejak bulan Oktober 2025 lalu.

Penyusunan RKPD KSB melibatkan berbagai pihak diantaranya LPPN Untan, unsur NGO dan masyarakat lokal.

Sementara itu ditempat yang sama Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) kabupaten Sekadau Utin Ramdiana, S,Hut dalam sambutannya mengatakan, kelapa sawit merupakan pemasok devisa dan pendongkrak ekonomi terbesar masyarakat saat ini.

Namun kelapa sawit juga memiliki tantangan yang sangat besar seperti isu Deporestasi, dan kerusakan lingkungan. "Bahkan pembangunan kelapa sawit tidak dapat dilakukan hanya satu pihak, tapi memerlukan kolaborasi semua pihak, guna menangkal isu tersebut," ujarnya. 

Dikatakan dia lagi, pada momen peringatan hari Perkebunan Nasional tahun ini mengambil tema "Menuju Sawit Rakyat Kabupaten Sekadau Berstandar ISPO" Produktivitas Tinggi dan Lingkungan Terjaga.

Pada momen HPN tahun 2025 lanjut dia, Pemerintah kabupaten Sekadau akan memberikan penghargaan kepada mitra pembangunan NGO seperti Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) kabupaten Sekadau, APKS KK, Koltiva, dan WWF Indonesia serta tiga Perusahaan Perkebunan yang telah berjasa melakukan pembinaan petani swadaya yaitu PT.Agro Andalan, PT.Multi Prima Entakai dan PT.Bintang Sawit Lestari

Hadir pada kegiatan tersebut, anggota DPRD Bernadus Mohtar, kepala Dinas Lingkungan Hidup Apeng Petrus, kepala Dinas Koprasi dan UKM Emaanuel, Kadis PTSP dan Penanaman Modal Handayani, Kabag Ekon, Kasi dan pihak perusahaan serta beberapa undangan lainnya (tar/wos).


Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments