Wabup: ODF Adalah Jembatan Untuk Menuju Pencapaian Hidup Sehat. - Faktapagi.com

Jumat, Juli 11, 2025

Wabup: ODF Adalah Jembatan Untuk Menuju Pencapaian Hidup Sehat.

Penyerahan sertifikat penghargaan oleh wakil Bupati Sekadau kepada kepala desa Engkersik yang sudah berhasil melaksanakan deklarasi ODF, Kamis (10/07/2025) di Engkersik.

SEKADAU-FAKTAPAGI.COM.Wakil bupati (Wabup) Subandrio SH.MH didampingi oleh ketua GOW Ny. Wiwin Artarina Subandrio,S.sos membuka secara resmi Deklarasi Open Deception Free (ODF) tiga pilar desa Emgkersik kecamatan Sekadau hilir. Deklarasi tiga pilar tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat dan persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia Emas tahun 2045, Selasa (10/07/2025) di halaman kantor desa Engkersik.

Dalam sambutanya saat acara pembukaan wakil Bupati memaparkan program unggulan Pemerintah Daerah yakni, oprasi Katarak gratis, pembangunan sarana Kesehatan, serta perbaikan secara bertahap pelayanan kesehatan, termasuk beberapa bantuan bagi dunia pendidikan seperti, bantuan dana skripsi bagi mahasiswa.

Bahkan kata dia lagi, program unggulan bidang pertanian juga tetap berjalan, seperti pembagian bibit gratis serta bantuan lainnya kepada para petani.

"Karena, agar daya beli masyarakat kedepannya lebih baik,maka hanya program pertanian yang mampu mendongkrak penghasilan masyarakat," kata.

Makanya, tahun ini Pemerintah Daerah walupun ditengah Pemerintah Pusat melakukan efisiensi anggaran, kita tetap siapkan anggaran sekitar Rp. 2 Milyar untuk pengadaan bibit kelapa sawit.

"Hal ini kita lakukan demi kemajuan ekonomi masyarakat Sekadau kedepan," kata Wabup.

Ia juga meminta kepada para camat para kepala desa yang hadir untuk kembali mengalakan kebiasaan lama, yakni gotong royong, karena kita sudah punya Peraturan Bupati (Perbup) untuk mengatur gotong royong. 

"Gotong royong untuk membersihkan lingkungan desa,dusun sampai ke tingkat RT, kita galakkan kembali," katanya.

Banyak hal positif yang didapat saat gotong royong, masyarakat yang jarang berinteraksi, saat gotong royong bisa saling berinteraksi, kemudian dengan gotong royong lingkungan bisa selalu bersih. Karena, dengan kerja bersama yang berat bisa jadi lebih ringan. "Kebiasaan ini sudah dilakukan oleh nenek moyang kita zaman dulu, sekarang kita galakkan kembali," kata Wabup.

Pada kesempatan itu ia juga mengucap selamat kepada desa Engkersik yang sudah melakukan Deklarasi ODF hari ini.

Berhasilnya deklarasi ODF Desa Emgkersik adalah hasil kerja keras Kepala Desa, perangkat desa, tokoh masyarakat serta pihak kecamatan dan pihak-pihak lain yang terlibat langsung. "Sebab, untuk merubah pola pikir masyarakat dari kebiasaan lama memang sedikit sulit," kata Wabup.

"Karena kebersihan lingkungan menjadi faktor utama  kesehatan masyarakat dilingkungan tersebut, dan ODF adalah jembatan untuk menuju kehidupan masyarakat Yang sehat," kata Suban sapaan akrabnya.

Wabup juga menyebutkan, bahwa akan ada pemekaran kecamatan, yakni rencananya kecamatan Sekadau Hilir, hal ini semata-mata untuk memangkas kendali birokrasi, karena dengan jangkauan jarak yang jauh, untuk berurusan ke kantor camat bagi desa menjadi faktor utama lambannya pelayanan kepada masyarakat. Sehingga lanjut dia, pemekaran salah satu solusi untuk memangkas alur birokrasi yang lamban tersebut.

"Orang bisa berurusan ke kantor pemerintahan dengan biaya murah, cepat,tepat dan lancar, itu yang kita inginkan," katanya.

Sementara itu kepala dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) di wakili oleh Kanisius Bernard dalam sambutanya mengatakan,bahwa saat di kabupaten Sekadau 87 persen desa sudah ODF. Sisanya masih di siapkan untuk diwujudkan, sehingga bulan Agustus mendatang kita akan ODF tingkat kabupaten sesuai target yang canangkan oleh Bupati dan wakil Bupati Sekadau.

"Karena, sekitar 70 persen faktor kesehatan masyarakat disebabkan oleh lingkungan, sedangkan 30 persen disebabkan oleh hal--hal lain, seperti obat-obatan dan penyebab lainnya,"ungkapnya.

Selain itu pengolahan air minum juga menjadi faktor utama untuk mendorong kesehatan masyarakat, misalnya penularan wabah Demam Berdarah (DBD) dapat diantisipasi dengan pengolahan limbah rumah tangga dengan baik, misalnya dengan cara membasmi genangan air sekitar rumah.

"Sebab genangan air dan tempat yang lembab bisa menjadi sarang nyamuk," katanya.

Selain itu lanjut dia, kebersihan lingkungan juga bisa mengurangi penyakit Diare, selama ini penyakit Diare sudah sangat berkurang, berkurangnya wabah Diare di kabupaten Sekadau sejak masivnya ODF.

"Sehingga kesehatan lingkungan sangat penting, karena sebagai penyebab penyakit," katanya.

"Sebagai dinas terkait, ia mengucapkan selamat kepada deea Engkersik yang sudah melakukan ODF walaupun masih berada tiga pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM.

Ada kabar gembira lanjut dia, saat ini pelayanan kesehatan di Puskesmas juga sudah baik, untuk pemeriksaan masyarakat tidak perlu lagi ke RSUD, cukup di puskesmas saja, karena standarnya sudah baik dan sama dengan di RSUD. Kita akan terus berusaha memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat. Saat ini kita sudah memiliki sekitar 13 Pukesmas yang tersebar di beberapa kecamatan dan desa.

"Hal ini demi pelayanan kesehatan yang lebih kepada masyarakat," katanya.

Dikatakan dia lagi, kepada para Kepala Desa, agar mendata warganya yang terserang penyakit Katarak, karena pemerintah sudah menyiapkan dana untuk para penderita Katarak diobati secara gratis dengan cara oprasi gratis.

"Tahun lalu kita berhasil lakukan oprasi Katarak dengan baik, kepada para penderita, mudah-mudahan tahun ini program tersebut kita lanjut lagi,"ucapnya.

Sementara itu camat Sekadau hilir Gustiar Indarto dalam sambutanya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat langsung pada Deklarasi ODF di Desa Emgkersik. "Sehingga hari ini (kemarin red) secara bersamaan kita lakukan ODF desa Engkersik," katanya.

Dikatakan dia lagi, bahwa Desa Engkersik menjadi Desa yang ke 18 dari 20 Desa di Kecamatan Sekadau Hilir melaksanakan deklarasi ODF. Jadi di kecamatan Sekadau hilir tingal dua desa yang belum melaksanakan ODF yakni desa Sungai Ringin dan desa Mungguk. 

Dua desa ini warganya kebanyakan tinggal di bantaran sungai. Sehingga untuk meyakinkan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai memerlukan kerja keras semua pihak, yakni para tokoh masyarakat perangkat desa serta pihak Puskesmas terdekat. 

"Karena, untuk merubah kebiasaan lama beralih dengan kebiasaan pola hidup bersih, memerlukan perjuangan panjang," ucapnya.

Namun, rencananya bulan ini dua desa ini akan melakukan ODF, sekarang masih dalam persiapan, ODF dua desa tersebut rencananya dibarengi dengan ODF kecamatan Sekadau hilir.

Sementara, Kepala Desa Engkersik Sukardiyanto dalam sambutanya mengatakan, desa Engkersik terdiri dari 9 dusun dengan jarak tempuh dari dusun ke dusun lumayan berjauhan. Sehingga untuk melakukan pengecekan Water Close (WC) ke rumah-rumah warga memerlukan waktu tenaga dan perjuangan yang berat dan panjang.

Sehingga kata dia lagi, pelaksanaan ODF merupakan hasil kerja keras semua pihak, terkait bagaimana susahnya untuk melaksanakan ODF ini. 

"Tim kami harus datang ke rumah-rumah warga untuk mengecek  kepemilikan WC di rumah warga," kata kades.

Namun, kerja keras itu membuahkan hasil, sehingga desa Engkersik bisa melakukan ODF meskipun baru tiga pilar dari lima pilar STBM.

Turut hadir Ketua GOW Ny, Wiwin Atriana Subandrio, Anggota DPRD Bernardus Mochtar, Wakapolres Kompol Asep Mustofa Kamil, Kepala Bidang Dinas Kesehatan, PP dan KB Kanisius Bernard, Kepala Puskesmas, Pimpinan Wahana Visi Indonesia serta tamu lainnya staf dinas kesehatan, para kepala desa tokoh masyarakat, ketua BPD serta anggota dan undangan lainnya (wos/tar)



Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments