.
![]() |
Foto ilustrasi pemotongan uang PIP oleh pihak Sekolah |
SEKADAU-FAKTAPAGI.COM. PIP adalah singkatan dari Program Indonesia Pintar, yaitu program bantuan pendidikan yang diberikan oleh pemerintah kepada anak-anak sekolah dari keluarga kurang mampu. Program ini bertujuan untuk memastikan semua anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang layak dan mengurangi angka putus sekolah. PIP diberikan bertujuan untuk membantu siswa dari keluarga miskin atau rentan miskin dalam membiayai pendidikan mereka, seperti biaya sekolah, buku, seragam, dan alat tulis.
Sasaran:
PIP ditujukan untuk anak usia sekolah (6-21 tahun) yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin, termasuk pemilik Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), peserta Program Keluarga Harapan (PKH), yatim piatu, penyandang disabilitas, dan korban bencana alam.
Jenis Bantuan:
PIP memberikan bantuan berupa uang tunai yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan.
Namun bantuan tersebut isunya di duga ada yang melakukan pemotongan sebesar 300 ribu per siswa, hal ini terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negri 01 Sekadau.
Menurut penuturan Basep, S.PD kepala SMK Negri 01 ditemui oleh beberapa awak media mengatakan, bahwa anak-anak sekolah mendapatkan bantuan Pokok Pikiran (Pokir) dari anggota DPR RI dari partai Golongan Karya Adrianus Asia sidot. Jenis Bantuan tunai tersebut masuk ke sekolah langsung ke rekening siswa-siswi, namun setelah di itu siswa harus nyetor kepada pihak ketiga.
"Yang ambil uang tersebut pihak ketiga, kita hanya mengambil saja, lalu disetor ke mereka," kata Basep kepada media ini, Senin (28 /04/2025) di ruang kerjanya.
Ketika awak media ini menanyakan berapa orang siswa yang dapat bantuan tersebut, ia enggan memberikan kepada awak media. "Saya lupa berapa orang yang dapat," kata Basep.
Namun, ia mengatakan, bahwa siswa-siswi sudah iklas dengan pemotongan tersebut. "Bahkan orang tua mereka juga sudah iklas atas pemotongan tersebut," kata Basep.
Kepsek juga tidak mau mengatakan siapa pihak ketiga yang ia maksud.
Ketika awak media ini menemui salah siswa yang nama engan untuk di publikasikan, bahwa dari jumlah yang ia terima, diserahkan kepada pihak sekolah sebesar 300 ribu rupiah, dengan dalih biaya administrasi.
"Kita serahkan 300 ribu kepada pihak sekolah untuk biaya administrasi," ucapnya polos.(tar)