Berfoto bersama usai pembukaan kegiatan pelatihan ISPO oleh Bupati, Senin (23/09/2024) di Aula SMK Negeri Sekadau |
Dalam sambutannya saat acara pembukaan bupati Sekadau Aron,SH menyebutkan, dikabulkan Sekadau sampai saat ini sesuai pantauan data dari citra satelit menunjukkan terdapat kurang lebih sekitar 51 ribu Hektare, kebun Kelapa Sawit yang dikelola oleh petani swadaya. Sehingga Pemerintah Daerah kabupaten Sekadau berkomitmen untuk memperhatikan program Sawit berkelanjutan. Sebagai bentuk komitmen tersebut lanjut dia, Pemerintah Daerah mengeluarkan Peraturan Bupati nomor 26 tahun 2022 tentang Rencana Aksi Daerah (RAD). "Karena program Sawit berkelanjutan sangat selaras dengan program unggulan kabupaten Sekadau yakni IP3K dan Sekadau Maju, Sejahtera dan Bermartabat," sebutnya.
Pemerintah kabupaten Sekadau lanjut dia lagi, selama tiga tahun ini sudah membagikan 171 ribu pokok bibit Kelapa Sawit kepada kelompok Tani hal ini sebagai bentuk implementasi dari program IP3K, sehingga kegiatan ISPO ini angkat berguna bagi para petani maupun pengurus KUD.
Pada bidang infrastruktur kata dia lagi, kita sudah lakukan peningkatan dan perbaikan jalan untuk menuju Sekadau yang Maju, Sejahtera dan Bermartabat. Namun karena keterbatasan anggaran APBD kami menyadari masih ada yang belum kita salurkan, selain itu karena keterbatasan penangkar untuk menyiapkan bibit sehingga pembagian bibit tidak bisa sekaligus.
"Ketersediaan benih unggul juga menjadi kendala," katanya.
Tujuan dari pelatihan ini kata Aron lagi, adalah untuk mengedukasi petani agar bisa mengelola kebun dengan benar. Sehingga kita mendorong ISPO dan RSPO, karena tujuan pasarnya adalah Eropa dan harga yang lebih baik.Harapan kita dengan pengelolaan yang baik maka harganya juga akan lebih baik.
Menurut dia dikabupaten Sekadau sudah ada dua kelompok yang sudah meraih sertifikasi ISPO maupun RSPO yaitu Koprasi Kebun Persada Engkersik Lestari (PEL) dan Aliansi Petani Kelapa Sawit Keling Kumang (APKSKK).
Sementara itu Drs Sandae,M,si Plt kepala dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Perkebunan dan Perikanan (DKPPP) kabupaten Sekadau yang juga ketua panitia pelaksana pelatihan ISPO tersebut dalam sambutannya mengatakan, bahwa kegiatan pelatihan ISPO tersebut diikuti oleh 150 orang pekebun yang tergabung dalam 8 lembaga pekebun yaitu, KUD Kungkang Bersatu, KUD Kerabat Bersatu,Koperasi Sungai Raya Mandiri, Koperasi Lintas Kobak,Koperasi Usaha Mandiri dan Koperasi Tinting Boyok Lestari lalu KUD Mekar Jaya dan KUD Satrimas.
Sandae menambahkan, Kegiatan tersebut didasari oleh Permentan 38 tahun 2020 dan Peraturan Mentri Keuangan (PMK) nomor 91 tahun 2019 tentang pendampingan dan pembiayaan percepatan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
"Kegiatan pelatihan tersebut selama dua hari yakni dari tanggal 23-25 September,"ungkapnya.
Lebih lanjut Sandae menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi pengetahuan pekebun tentang perkebunan yang berkelanjutan
Kegiatan yang di inisiasi oleh DKPPP kabupaten Sekadau berkerjasama dengan PT. Titian Karsa Mandiri, pembiayaan kegiatan tersebut berasal dari Dana Bagi Hasik Sawit tahun 2023-2024.
Hadiri pada kegiatan tersebut, staff Ahli bupati Bidang Politik, Purkismawati kepala dinas Pendidikan Fran Dawal, Kabid Perkebunan Irfan Nurpatria, PT. TKM serta para narasumber dan undangan lainnya.(tar/wos)