Belum ODF, 36 Orang Anak Terkena Stunting Di Desa Sungai Kunyit. Wabup : Desa Jalur Sutra Harus Secepatnya ODF. - Faktapagi.com

Rabu, Februari 28, 2024

Belum ODF, 36 Orang Anak Terkena Stunting Di Desa Sungai Kunyit. Wabup : Desa Jalur Sutra Harus Secepatnya ODF.


Pembukaan sosialisasi Stunting kepada warga desa Sungai Kunyit oleh wakil bupati Sekadau, Selasa (27/02/2024) di desa Sungai Kunyit.

SEKADAU-FAKTAPAGI.COM. Gabung Organisasi Wanita (GOW)  kabupaten Sekadau mengelar sosialisasi pencegahan Stunting 1000 hari pertama kehidupan kepada ibu-ibu hamil dan calon pengantin desa Sungai Kunyit, kegiatan tersebut di buka oleh wakil bupati sekadau Subandrio,SH.MH, Selasa (27/02/2024) di kantor desa Sungai Kunyit.

Dalam arahannya mantan ketua KPU dua periode mengatakan, bahwa sosialisasi Stunting 1000 hari oleh GOW adalah hasil bekerjasama dengan dinas kesehatan kabupaten Sekadau.

Menurut Wabup Stunting adalah gagal tumbuh anak, apa penyebab Stunting salah satu adalah berawal dari ibu ketika hamil kurang sehat, yang kedua adalah disebabkan lingkungan yang sanitasi kurang baik termasuk BABS masih belum teratur.

"Sanitasi yang masih amburadul faktor penyumbang terbesar munculnya kasus Stunting," katanya.

Karena menurut riset kesehatan faktor lingkungan 60 persen menyebabkan munculnya kasus Stunting, kemudian kekurangan gizi sekitar 40 persen. Jadi sanitasi yang baik tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sangat menentukan munculnya kasus Stunting.

Hal inilah yang menyebabkan munculnya 36 kasus Stunting di desa Sungai Kunyit, karena desa tersebut meski berada di jalur Sutra belum Open Decepticon Free (ODF) atau warganya masih BABS.

Masih dikatakan Wabup,kita bisa perbaiki anak agar terhindar dari Stunting yakni dengan cara 1000 hari dari kehidupan, jika sudah lewat maka tidak bisa lagi di atasi. "Caranya kasus Stunting harus di deteksi secara dini yakni dari baru nikah sampai proses kehamilan," terangnya.

Selain faktor lingkungan lanjut dia, Stunting adalah akibat asupan gizi yang tidak seimbang. Maka dari itu ia menyarankan agar selama masa kehamilan 9 bulan ibu-ibu wajib tiga kali melakukan pemeriksaan kesehatan.

Mengenai lingkungan ia meminta agar kades dan camat mendata berapa orang lagi warga desa Sungai Kunyit yang belum memiliki jamban di dalam rumah. Karena target kita semua desa yang berada di jalur sutra harus sudah ODF.

Sementara itu ketua GOW kabupaten Sekadau Ny, Atriana Wiwin Subandrio,Sos mengatakan saat ini kita masih fokus pada program stunting, karenanya ibu hamil dan anak butuh penanganan stunting.

"Ini program ibu-ibu yang memberi asupan dan makanan, tugas langsung ini dari Pemerintah pusat," katanya.

Tidak cuma hari ini, kedepan kita bisa  memberikan informasi kepada keluarga dan tetangga.

Sementara itu Camat Sekadau Hilir, Gustar Indarto memberikan apresiasi kepada GOW kabupaten Sekadau dan dinas Kesehatan PP dan KB kabupaten Sekadau atas terlaksananya kegiatan yang sangat baik ini di wilayah kecamatan Sekadau hilir. Untuk diketahui di desa Sungai Kunyit ada 4 dusun terdapat 12 anak stunting pada tahun 2023 kemudian pada tahun 2024 bertanya menjadi 36 orang, dusun Amak terbanyak yaitu 20 orang sehingga untuk penangganan kita terfokus di dusun tersebut.

"Kita akan fokus di wilayah yang benar-benar banyak kasus Stuntingnya," kata Camat.

Selain kegiatan sosialisasi Stunting dinas kesehatan PP dan KB kabupaten Sekadau juga mengelar pengobatan gratis kepada warga desa Sungai Kunyit.

Hadir Kepala Dinas Kesehatan, PP dan KB Kabupaten Sekadau, Kades Sungai Kunyit, tenaga-tenaga kesehatan, beberapa organisasi wanita di kabupaten Sekadau.(tar)

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments