Ketua Umum PP IWO Kunjungi Candi Bumi Ayu Pali,didampingi Kominfo Pali Dan PD IWO Pali. - Faktapagi.com

Minggu, Desember 10, 2023

Ketua Umum PP IWO Kunjungi Candi Bumi Ayu Pali,didampingi Kominfo Pali Dan PD IWO Pali.


Ketum IWO paling kiri, Sekjen IWO tengah dan paling kanan Kadis Kominfo Pali, Jumat(08/12/2023) di Komplek Candi Bumi Ayu kabupaten Pali.

PALI-FAKTAPAGI.COM. Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Wartawan Online (IWO)Dwi Christianto ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) bersama Sekretaris Jendral (Sekjen)Telly Nathalia berkunjungan ke Candi Bumi Ayu, di Desa Bumi Ayu Kecamatan Tanah Abang, kunjungan tersebut tak lain untuk melihat langsung salah satu Objek wisata yang ada di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Jum'at (08/12/2023) siang.

"Kunjungan ketua umum PP IWO Dwi Christianto didampingi Sekjen Telly Nathalia dan Khairiman SPT kepala Dina Kominfo Pali bersama staf serta Ketua Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Dede Apriandi dan seluruh pengurus PD ikut serta mendambakan untuk melihat objek wisata kompleks Candi yang ada di Candi Bumi Ayu.

Di sela-sela kunjungan Ketua Umum IWO mengatakan, bahwa Candi Bumi sebagai warisan pusaka Pali, yang ada di Sumatra Selatan sudah mendapatkan pengakuan API Award pada tahun 2022, hal adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan dalam upaya membangkitkan apresiasi masyarakat terhadap pariwisata Indonesia, untuk mendorong peran serta berbagai pihak, baik masyarakat, pihak industri dan swasta maupun pemerintah dalam mempromosikan pariwisata candi bumi ayu, serta mengembangkannya. 

"Candi Bumi Ayu,adalah sebuah situs warisan budaya yang ada di Pali, yang harus terus dilestarikan, dan perlu ada perhatian khusus biar orang lebih tertarik lagi mengunjungi objek wisata tersebut kedepannya,"ucapnya 

Menurut keterangan Joko seorang pemandu di Candi Bumi Ayu mengatakan, bahwa situs Bumiayu pertama kali dilaporkan oleh seorang consultants dari Belanda bernama EP Tombrink pada tahun 1864, dalam Hindoe Monumenten in de Bovenlanden van Palembang, dalam kunjungannya ke daerah Sungai Lematang, EP Tombrink menemukan sebuah reruntuhan peninggalan Hindu, Budha berupa 26 Arca, diantaranya Arca Nandi, dan sebuah relief burung Kakatua.

"Selain EP Tombrink, ada lima orang dari Belanda yang melaporkan temuan-temuan serupa, yakni AJ Knaap (1904), DK Bosch (1930), FM Schnitger (1936), JLA Brandes, dan Westenenk" kata Joko.

Benda-benda bersejarah yang mereka temukan berupa reruntuhan bangunan bata setinggi 1,75 meter, sudut bangunan dengan Gana (pengawal Dewa Siwa red) dari terakota, kemuncak bangunan, antefiks, arca Brahma, lingga, arca tanpa kepala, tiga fragmen bangunan bata, arca Siwa, dua buah kepala kala, pecahan arca singa, dan sejumlah bata berhias burung dan bunga Teratai.

"Hasil Temuan-temuan tersebut ada sekarang disimpan di beberapa Museum Nasional (Jakarta), Museum Balaputradewa (Palembang, dan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya Palembang (tar/Rado)

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments